Robohnya Pohon Kedondong Raksasa (Sebuah Versi Sejarah berdasar Catatan tahun 1822)
Berikut Kisah Asal Mula Sungai Pawan Ketapang yang saya dapat sekilas dari sebuah buku Eropa abad ke 19. Selamat membaca kisah Ketapang tanah Kayong ini:
Sungai Pawan adalah Sungai yang membelah Kota Ketapang di Pesisir Barat Pulau Kalimantan, mata airnya berada di perbukitan yang menusuk jantung pulau ketiga terbesar di dunia ini hampir tepat pada tengahnya.
Dahulu, Sungai Pawan disebut Sungai Kedondong, disebut demikian karena banyaknya pohon Kedondong yang tumbuh di tepiannya. Adalah Seorang raja bernama Prabu Jaya yang teramat senang menjala ikan, namun sayang tiap kali ia menebarkan jala, yang didapatnya lagi - lagi adalah buah kedondong.
Saat ia habis kesabaran, ia mengambil sebiji buah kedondong kemudian membuangnya kedaratan sembari mengutuk:
"Jadilah engkau pohon raksasa yang melindungi seluruh tanah ini".
Maka kutuk itupun terlaksana. Biji itu tumbuh menjadi tunas, lantas menjadi pohon yang semakin hari semakin besar hingga melingkupi seluruh tanah Negeri Kedondong, demikian sang Prabu memberikan nama kepada tanah itu.
Seiring berjalannya waktu, ranting dan daun Pohon kedondong raksasa itu sempurna menutupi tanah dari cahaya Matahari, hingga membuat penduduk negeri Kedondong menderita, dan akhirnya pergi menyeberang ke negeri yang baru dibuat oleh anak keturunan Prabu Jaya bernama Negeri Sukadana disebelah utara. Dan merekapun berdiam disana. Hingga akhirnya, tak ada lagi yang mampu dengan suasana gelap itu, Negeri Kedondong menjadi kosong dan Sang Dewa Raja Negeri Kedondong-pun terpaksa ikut mengungsi ke Sukadana.
Sukadana pada masa itu diperintah oleh seorang Raja besar keponakan Sang Dewa bernama Sang Ratu Ayer Mala, Raja Negeri Yang Berlimpah (Ayer) Intan (Mala), Raja atas negeri Sukadana dan taklukannya, cucu buyut dari Prabu Jaya. Saat itu, gelar Sang Ratu bukan gelar bagi perempuan, melainkan adalah gelar Maharaja Hindu penyembah Dewa Wisnu.
Sang Ratu Ayer Mala berkehendak menebang Pohon Kedondong Raksasa agar penduduk menjadi tenteram kembali dan dapat berladang di negeri Kedondong lagi. Ia pun mengadakan sayembara,
"barang siapa yang dapat menebang Pohon Kedondong Raksasa itu, Aku menjanjikan padanya akan mendapat harta yang berlimpah." Demikan Sabda Sang Ratu Ayer Mala.
Ingin tahu lebih lanjut? Silahkan dapatkan bukunya di
Peta Tahun 1673 Yang Menunjukan adanya Daerah bernama Doendoengan (Kedondong) Dalam Sungai Pawan sekarang |